Tampilkan postingan dengan label ©️Hak Cipta Paroki St Pius X Bengkayang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ©️Hak Cipta Paroki St Pius X Bengkayang. Tampilkan semua postingan

MISA EKARISTI DAN PENGUKUHAN PENGURUS LINGKUNGAN MARIA PENABUR RAHMAT (MPR)

MISA EKARISTI DAN PENGUKUHAN PENGURUS LINGKUNGAN MARIA PENABUR RAHMAT (MPR)

Lingk_MPR, Pesta Santo Thomas Rasul Santo/Santa: Santo Thomas, Rasul. Santo Helidorus, Uskup. Santo Horst atau Horestes, Martir
Bacaan: (Ef. 2:19-22) (Mzm. 117:1,2) (Yoh. 20:24-29) (BcO Kis. 5:12-32 atau 1Kor. 17- 2:5 atau 1Kor. 4:1-16)
Warna Liturgi: Merah






Dimana pada perayaan Pesta Santo Thomas Rasul RD. Anton Silvinus (Ketua DPP) sekaligus mengukuhkan Kepengurusan Lingkungan Maria Penabur Rahmat Periode 2024 - 2026 dimana dalam acara Pengukuhan ini Juga RD. Anton Silvinus menegaskan dalam Pelayanannya di Lingkungan Masing - masih boleh supaya kita seperti  Santo Thomas Rasul.

Homili :
Didimus adalah nama lain Thomas, dan artinya sendiri adalah "kembar". Tidak ada penjelasan mengapa Thomas dijuluki demikian. Secara umum, Thomas dikenal sebagai sosok yang tidak gampang percaya.
Ia tidak mau percaya untuk sesuatu yang tidak dilihatnya sendiri. Namun, di sisi lain, ia adalah seorang yang suka berterus terang, polos, dan tidak menyukai basa-basi.





Santo Agustinus menulis: "Dengan pengakuannya dan dengan menjamah luka Tuhan, Thomas sudah mengajarkan kepada kita apa yang harus dan patut kita percayai. Ia melihat sesuatu dan percaya sesuatu yang lain. Matanya memandang kemanusiaan Yesus, namun imannya mengakui keAllahan Yesus, sehingga dengan suara penuh gembira bercampur penyesalan mendalam, ia berseru: Ya Tuhanku dan Allahku!"

Thomas bukan sosok peragu, melainkan seorang yang mau terus maju. Rasul-rasul lain menahan Yesus agar tidak pergi ke Yudea karena banyak orang mau membunuh-Nya, tetapi Thomas berkata dengan yakin, "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia".
Ia tidak mau membiarkan Yesus pergi sendirian menantang bahaya. Juga ketika Yesus berpamitan seusai perjamuan terakhir, Thomas bertanya dengan polos, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?".

Dari pertanyaan inilah Yesus menyingkapkan rahasia diri-Nya, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku"

Sebagai rasul, Thomas mau mengenal Yesus secara mendalam. Ia mau mencucukkan jarinya ke dalam tangan Yesus yang terluka. Ia mau mengenal tangan yang penuh kuasa, tangan yang menciptakan segala sesuatu.






Manusia adalah karya tangan Tuhan. Thomas ingin meraba melalui indranya pada tangan Tuhan agar bisa mendapatkan berkat kuasa tangan-Nya.

Thomas juga ingin memasukkan jari tangannya ke dalam lambung Yesus yang terluka sampai menyentuh hati-Nya, hati Yesus yang peduli kepada dosa-dosa manusia, sehingga Dia mau menjadi penebus dan penyelamat (Latihan Rohani no. 102).

Thomas mau mengenali hati Yesus yang sungguh mulia. Keinginan itu lahir bukan dari ketidakpercayaan, melainkan karena digerakkan oleh kerinduan seperti yang sering kita doakan, "Jadikanlah hati kami seperti hati-Mu."

Mari kita belajar dari Didimus yang ingin mengenal Yesus secara mendalam sampai menyentuh hati-Nya. Ia berharap akan memiliki kepedulian yang timbul dari hati Yesus yang penuh belas kasihan, dan mampu berkarya seperti karya tangan Yesus yang berkuasa melakukan amal kasih.
Didimus tidak mau hanya menjadi murid yang biasa-biasa saja. Ia ingin mengenal gurunya dengan seluruh iman, pengalaman, dan nalarnya, Bengkayang (3/7/24).

#100%Katolik
#100%Indonesia
#KatolikkuKeren
Paroki St. Pius X Bengkayang
WARTA PAROKI ST. PIUS X BENGKAYANG
Scorpy Scor
Herman Bky Herman

Dok : Komsos Paroki St Pius X Bengkayang.
Fotografer/ Editor : (HN_Admin)


ACARA MISA PEMBUKAAN HOMKKAP - III TAHUN 2024

 

ACARA MISA PEMBUKAAN HOMKKAP - III TAHUN 2024

Nyarumkop, Pembukaan Acara Homkkap III Tahun 2024, yang di laksanakan dan  berpusat di Kompleks Persekolahan Katolik Nyarumkop Mulai 27 - 30 Juni 2024, Dimana acara di laksanakan sebelum perarakan Para Imam dan disambut dengan acara Pemotongan Bambu Oleh Mgr Pius Riana Prabdi (Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Wali Gereja Indonesia/ Keuskupan Ketapang) di dampingi Mgr. Agustinus Agus (Keuskupan Agung Pontianak), RD. Fransiskus Kristi Adi Prasetya (Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan Konferensi Wali Gereja Indonesia) dan 35 Pastor Paroki Se Keuskupan Agung Pontianak.



Pacara Acara Misa Pembukaan Homkkap III Tahun 2024 hadir Juga Bpk. Yustianus, S.E., M.M (Sekretaris Daerah Kab. Bengkayang)  Para Biarawan/ Biarawati dan Undangan baik itu dari Pemerintahan Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang, dimana Kegiatan ini merupakan salah satu Bentuk Pendampingan dan Pembinaan Kaum Muda di Bidang Keagamaan agar kelak Tercipta Kader Muda yang aktif mengambil berbagai Peran di Masyarakat, dimana Juga (OMK) Orang Muda Katolik dapat menyebarkan Konten Positif tentang Persaudaraan dan Punya kepedulian terhadap sesama, (OMK) Orang Muda Katolik dapat tumbuh bisa menjadi Terang dan Garam bagi Dunia serta berperan serta kehidupan dalam Gereja dan Bangsa, melalui kegiatan ini juga para (OMK) Orang Muda Katolik mendapatkan kesempatan mengenal Yesus Kristus secara lebih Pribadi. Sejalan Dengan Tema "Bersukacitalah Dalam Pengharapan"

Dimana Acara ini juga dihadiri Para OMK Se Keuskupan Agung Pontianak terdiri 3 Dekanat, Dekanat Pontianak, Dekanat Landak dan Dekanat Singbebas, Dimana setipa terbagi menjadi 35 Paroki yaitu :
1. Paroki St. Yosef Katedral
2. Paroki Gembala Baik Seng Hie
3. Paroki Bunda Maria Jeruju
4. Paroki Maria Ratu Pencinta Damai
5. Paroki Keluarga Kudus Kota Baru
6. Pastoral Mahasiswa
7. Paroki Sta. Sesilia Kubu Raya
8. Paroki Sta. Theresia Delta Kapuas
9. Paroki St. Agustinus Sungai Raya
10. Paroki Stella Maris Siantan
11. Paroki St. Hironimus Tanjung Hulu
12. Paroki St. Fidelis Ambawang
13. Paroki Mater Dolorosa Jelimpo
14. Paroki St. Yohanes Maria Vianney Serimbu
15. Paroki Salib Suci Ngabang
16. Paroki St. Yohanes Pemandi Pahuman
17. Paroki St. Paulus dari Salib Mandor
18. Paroki St. Fransiskus Asisi Pakumbang
19. Paroki St. Agustinus dan St. Matias Darit
20. Paroki St. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus SP3
21. Paroki St Yusuf Korona
22. Paroki St. Petrus dan Paulus Menjalin
23. Paroki St. Christophorus Sungai Pinyuh
24. Paroki St. Fransiskus Xaverius Mempawah
25. Paroki St. Monfort Monterado
26. Paroki St. Yosep Samalantan
27. Paroki St. Pius X Bengkayang
28. Paroki St. Agustinus Hippo Ledo
29. Paroki St. Petrus dan Paulus Sanggau Ledo
30. Paroki St. Mikhael Jagoi Babang
31. Paroki Kristus Raja Sambas
32. Paroki St. Yosep Pemangkat
33. Paroki St. Fransiskus Asissi Singkawang
34. Paroki Sta. Maria Nyarumkop
35. Komplek Persekolahan Katolik Nyarumkop
Dekanat Pontianak = 281 Peserta
Dekanat Landak = 467 Peserta
Dekanat Singbebas = 393 Peserta
Total = 1.141 Pesera





Setelah Acara Misa Pembukaan dilanjutkan Foto Bersama 2 Imam Agung, 35 Pastor Konselebran Undangan dan Peserta Homkkap III Tahun 2024, dan Pemukulan Goog Oleh Mgr. Agustinus Agus dan Pemasangan Kartu Peserta Homkkap III oleh Mgr. Pius Riana Prabdi (Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Wali Gereja Indonesia/ Keuskupan Ketapang), Nyarumkop (27/6/24)

#100%Katolik
#100%Indonesia
#OMKHomkkap3
Komsos KAP
Paroki St. Pius X Bengkayang
WARTA PAROKI ST. PIUS X BENGKAYANG
Scorpy Scor
Herman Bky Herman
@penggemar berat

Dok : Komsos Paroki St. Pius X Bengkayang
Fotografer/ Editor : (HN_Admin)

SELAMAT ATAS PENTABISAN IMAM BARU

SELAMAT ATAS PENTABISAN IMAM BARU

Pakumbeng, Sekretariat DPP Paroki St. Pius X Bengkayang dan Rombongan menghadiri Acara Misa Pentabisan 3  Imam Baru di Paroki St. Fransiskus Asisi Pakumbeng oleh Mgr. Agustinus Agus.

1. RP  Patrisius Yulius Meni, MSA
2. RP. Raymond Maurus Ngatu, MSA
3. RP. Andreas Leta Longa, MSA



banyak umat katolik di Indonesia mengenal apa itu MSA. Ini adalah tarekat atau kongregasi religius para imam.
MSA adalah singkatan dari Misioneros de los Santos Apostoles (Spanyol).atau Missionnaires des Saints Apôtres  (Perancis.Society of the Missionaries of the Holy Apostles (Inggris).dan membakukan namanya dalam bahasa Indonesia sebagai Misionaris Para Rasul Kudus.
MSA adalah sebuah serikat hidup kerasulan (vita apostolica) yang didirikan berdasarkan dekrit Kardinal Jean-Claude Turcotte pada tanggal 15 Agustus 1995.
Gabungan dua tarekat religius Serikat MSA merupakan hasil penggabungan dari dua tarekat religius. Kedua tarekat yang digabungkan menjadi satu ‘kelompok’ baru itu adalah: Serikat SSsA yang didirikan pada tahun 1950 di Montreal – Kanada.Serikat MSsA yang didirikan di Peru pada tahun 1962.
Kedua tarekat yang bergabung membentuk ‘kelompok baru’ ini  dididrikan oleh Pastor Eusebe Hendri Menard OFM dan Bapak Hector Duran dengan spiritualitas dan kharisma yang sama.

Pastor Eusebe Hendri Menard OFM meninggal dunia pada tanggal 26 Maret 1987. Setelah kematiannya, dewan pimpinan kedua tarekat sepakat untuk memulai penyatuan kedua tarekat.
Kapitel umum kedua tarekat dilaksanakan pada tanggal 30 Juli – 18 Agustus 1995 untuk proses penyatuan tersebut.
Pada tanggal 29 Juni 2000, Serikat MSA menerima hak pontifikalnya sebagai serikat religius imam.
Memulai karya di Indonesia
Pada bulan Maret 2013, Pastor  Isaac Martinez MSA dan dewan  mengunjungi Vietnam dan Indonesia. Pada tanggal 26 Maret 2013,  sebagai superior general MSA, ia memimpin misa di Pakumbang,  Keuskupan Agung Pontianak,  untuk mengenangkan wafat pendiri MSA dan hal itu juga menandai masuknya MSA ke Indonesia.

Kharisma MSA adalah mempromosikan, membentuk, dan mendampingi orang-orang muda dan dewasa dalam panggilannya menuju imamat dan panggilan lainnya dalam Gereja.

Spiritualitas Tubuh Mistik Kristus MSA mendasarkan spiritualitasnya pada hidup, karya dan pewartaan Yesus sendiri, dalam semangat spiritualitas Tubuh Mistik Kristus. Sekarang ini, Generalat  MSA berpusat di Montreal- Kanada.





Para imam MSA telah berkarya di Kanada, USA, Peru, Kolombia, Brazil, Venezuela, Kongo, Kamerun, Vietnam, dan Indonesia.
Di Indonesia,  kehadiran MSA berpusat di Biara Maria Ratu Para Rasul Tebing Tinggi, Paroki St. Fransiskus Asisi Pakumbang, Keuskupan Agung Pontianak.

MSA melayani reksa pastoral di Paroki St. Fransiskus Asisi Pakumbang dan juga mengelola persekolahan PAUD dan panti asuhan. MSA di Indonesia memiliki  tiga rumah pendidikan yakni Rumah Pusat di Tebing Tinggi Pakumbang, rumah studi di Malang, dan Yogyakarta. Tak ada kata ‘terlambat’ Prinsip “tak ada kata terlambat untuk menjadi imam” menjadi dasar untuk tidak membatasi umur para calon. Jadi,  selama masih bisa dan tidak terhalang, para pemuda ‘berumur’ pun  bisa diterima masuk menjadi anggota MSA.

Bukankah Allah memilih dan memanggil Abraham di usianya yang sudah lanjut?
Datanglah ke Pakumbang dan mulailah mengenal lebih intensif Kongregasi MSA. Pakumbeng (18/6/24)

#100%Katolik
#100%Indonesia
#KatolikuKeren
Paroki St. Pius X Bengkayang
WARTA PAROKI ST. PIUS X BENGKAYANG
Scorpy Scor
Herman Bky Herman

Dok : Komsos Paroki St Pius X Bengkayang.
Fotografer : Marselinus Bernad & Filko (Komsos OMK)
Editor : (HN_Admin)

MISA SYUKUR TEMPAT USAH KLINIK UTAMA

MISA SYUKUR  TEMPAT USAH KLINIK UTAMA

Bengkayang - Lingk. FX, Hari Biasa Pekan Biasa VIII Santo/Santa: Santo Feliks I, Paus, Martir dan Pengaku Iman. Santo Baptista Varani OSC Cap, Abbas. Santo Ferdinandus dari Kastilia, Pengaku Iman. Santa Jeanne d'Arc, Pengaku Iman

Dimana pada hari ini Keluarga Bpk. Petrus Boli mengucap Syukur atas tempat usaha Mereka (Klinik Utama Bengkayang Medical Center)
Bacaan: (1Ptr 2:2-5.9-12) (Mzm 100:2.3.4.5) (Mrk 10:46-52) (BcO 2Kor 11:7-29)
Warna Liturgi: Hijau
Pimpinan : RP. ARSENIUS VICCAR, CSE






Renungan Hari ini/ Homili

Ketika Yesus keluar dari Yerikho, seorang pengemis buta bernama Bartimueus yang sedang duduk di pinggir jalan berteriak, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
Orang ini mengakui Yesus sebagai Anak Daud, sebuah gelar yang tampaknya mulai digunakan pada zaman Yesus sebagai sebutan untuk Mesias-Raja dari keturunan Daud yang akan membawa penyembuhan dan pembebasan bagi Israel.

Teriakan yang mengungkapkan pengakuan iman itu tidak dibungkam oleh Yesus. Justru orang banyaklah, yang mengakui Yesus hanya sebagai orang Nazaret dan mengikuti-Nya ke Yerusalem, yang memerintahkan Bartimeus untuk diam.
Meski dibungkam, Bartimeus terus memperlihatkan imannya dengan semakin keras berseru kepada Yesus. Meski tidak bisa melihat secara fisik, dia bisa melihat secara rohani dengan lebih jelas siapa Yesus daripada orang banyak yang dapat melihat secara normal.















Seruannya memohon belas kasihan mengungkapkan kepercayaan, kerendahan hati, dan ketergantungannya kepada Yesus. Dia mengakui bahwa Yesus sungguh-sungguh Mesias-Raja dari keturunan Daud.
Kepercayaan Bartimeus tidak hanya diperlihatkan dalam kata-kata pengakuan, tetapi juga dalam keteguhannya berhadapan dengan upaya orang banyak yang memintanya bungkam dan berupaya menghentikan usahanya untuk mendatangi dan memohon kesembuhan kepada Yesus.
Pengakuan dan keteguhan iman itu pada akhirnya diganjar oleh Yesus dengan pemulihan. "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Saat itu juga, ia dapat melihat.

Bartimeus menjadi contoh dan teladan bagi kita untuk terus berseru kepada Tuhan walau dibungkam oleh orang-orang di sekitar kita. Kita memerlukan keberanian untuk mengungkapkan iman kita, baik dalam doa maupun dalam kesaksian hidup kepada orang lain.

Ketika kita berseru kepada Yesus, Dia pasti mendengarkan kita. Tidak peduli seberapa besar atau kecil persoalan kita, Dia pasti mendengarkan kita ketika kita memanggil nama-Nya.

Bartimeus menunjukkan kepada kita keberanian iman yang kita butuhkan saat ini. Ketika orang-orang di sekitarnya memaksa kita untuk diam, kita harus terus berani mengungkapkan dan bersaksi tentang iman kita.
Jangan menyerah! Tuhan pasti mendengarkan tangisan kita dan akan melepaskan kita dari apa pun yang membelenggu kita.  Bengkayang (30/5/24).

#100%Katolik
#100%Indonesia
#TerimaKasihPastor
Paroki St. Pius X Bengkayang
WARTA PAROKI ST. PIUS X BENGKAYANG
Scorpy Scor
Herman Bky Herman

Dok : Komsos Paroki St Pius X Bengkayang.
Fotografer/Editor : (HN_Admin)

"TEMU BAPAK - BAPAK KATOLIK (BAPAKAT) SE DEKANAT SINGBEBAS"

 






"TEMU BAPAK - BAPAK KATOLIK (BAPAKAT) SE DEKANAT SINGBEBAS"

Misa Pembukaan TEMU BAPAK' KATOLIK (BAPAKAT) SE DEKANAT SINGBEBAS yang di Pimpinan oleh Mgr. Agustinus Agus (Uskup Agung Pontianak) Konselebran 10 Pendeta Kepala Paroki SE Dekanat Singbebas,
Hadi juga Bpk. Sebastianus Darwis SE., MM (Bupati Bengkayang) Ny. Anita Sebastianus Darwis, SE., MM (Ketua TP. PKK Kab. Bengkayang) Bpk. Fransiskus. M. Pd (Ketua DPRD Kab. Bengkayang) dan Para Tamu Undangan
Sebelum Penutupan Misa Bupati Bengkayang dan Ketua DPRD Kab. Bengkayang memasangkan Tanda Peserta yang di wakili 10 Peserta dari setiap Paroki dan dilanjutkan Pemukulan Gong Tanda di Bukanya Acara Kegiatan TEMU BAPAKAT SE DEKANAT SINGBEBAS oleh Uskup Agung Pontianak (Mgr. Agustinus Agus) dan Foto Bersama, Bengkayang (12/4/24).

#100%Katolik
#100%Indoneaia
#TemuBapakatSeDekanatSungbebas

Paroki St.Pius X Bengkayang
WARTA PAROKI ST. PIUS X BENGKAYANG
Scorpy Scor
Herman Bky Herman

©️Hak Cipta Dok : Komsos Paroki St Pius X Bengkayang.

MISA RIQUIEM VALENTINUS WIDODO

 

MISA RIQUIEM VALENTINUS WIDODO

Bengkayang, Dalam gereja Katolik, Rekuiem atau Misa Rekuiem atau dikenal juga dengan Misa Arwah (Latin: Missa pro defunctis) misa kudus bagi kedamaian kekal jiwa-jiwa dari orang yang telah meninggal. Misa Requiem sering dilakukan pada saat prosesi pemakaman seseorang. Istilah ini juga digunakan di luar Gereja Katolik khususnya dalam gereja Anglikan dan gereja Lutheran.









Bagi umat Katolik saat kematian sesungguhnya merupakan peristiwa puncak kehidupan. Hidup tidak lenyap, melainkan hanya diubah. Umat Katolik percaya bahwa sesudah pengembaraan di dunia ini selesai, tersedialah kediaman abadi di surga. Kematian bagi umat Katolik merupakan saat mempercayakan diri secara total kepada Kristus, kebangkitan dan kehidupan saat perjumpaan abadi dengan Dia, pokok pengharapan, yang mengantar kita pulang ke rumah Bapa.
Misa Riquiem (Alm. Valentinus Widodo) di Pimpin langsung oleh RD. Yulius Endi Subandi sekaligus sebagai Teman Senda Gurau semasa Alm masih hidup.


Mereka harus rela melayani orang-orang yang tak berdaya jika ingin menjadi pemimpin. Jika ingin menjadi yang pertama, mereka harus rela menjadi yang terakhir yang didefinisikan sebagai pelayan dari semuanya.

Dengan ini, kita diajak untuk menjadi pelayan bersahaja yang melayani kebuTuhan hidup orang lain karena terdorong oleh cinta kepada sesama. Yesus juga ingin agar kita satu sama lain menjadi pelayan.
Mari berefleksi: Apakah kita bersedia melayani dan mengasihi orang lain seperti yang Yesus lakukan?
Ya Tuhan, ingatlah kiranya akan perjanjian kudus yang telah Kaubaharui dalam darah Anak Domba. Semoga umatMu menerima pengampunan dosa dan kian hari kian menikmati keselamatan. (29/5/24)
#100%Katolik
#100%Indonesia
#KatolikkuKeren

Dok : Komsos Paroki St. Pius X Bengkayang.
Fotografer/Editor : (HN_Admin)

BANTUAN MEJA ALTAR

BANTUAN MEJA ALTAR Bengkayang, Hari ini Forum Umat Katolik Tionghoa St.Pius X Bengkayang menyerahkan sumbangan Meja Altar dan kelengkapan m...